Tuesday, March 20, 2012

Orang yang Memiliki Segalanya

Share
Aku mengerjakan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun dan taman-taman, dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan; aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon muda. Aku membeli budak laki-laki dan perempuan dan ada budak-budak yang lahir di rumahku; aku mempunyai juga banyak sapid dan kambing domba melebihi siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku. (Pengkhotbah 2:4-6).


Jika Anda pernah mengunjungi Tanah Kudus, maka tidak diragukan lagi, Anda pasti telah menyaksikan sisa-sisa karya Salomo yang tercatat di dalam ayat 4-7 itu. Kendati tiga ribu tahun telah berlalu sejak Salomo bertakhta di Yerusalem, sisa-sisa pekerjaan bangunannya yang besar terlihat jelas di daerah itu. Para arkeolog telah menemukan kandang-kandang ternaknya, kota-kota yang didirikannya, dan di bawah Bait Suci di Yerusalem merekan telah menggali dan menemukan batu-batu besar dengan jumlah yang amat banyak, yang berfungsi sebagai fondasi bangunan Bait Suci itu sendiri.

Salomo menghabiskan waktu tujuh tahun untuk membangun Bait Suci (1 Raja-raja 5-6) dan tiga belas tahun untuk membangun istananya (1 Raja-raja 7).
1 Raja-raja 9:17-19 menambahkan sebagai berikut: “ Maka Salomo memperkuat Gezer. Lagi pula ada pekerja rodi yang dikerahkan di Bet-Horon Hilir, di Baalat, dari Tamar di padang gurun, yang ada di negeri Yehuda , dan di segala kota perbekalan kepunyaan Salomo, di kota-kota tempat kereta, di kota-kota tempat orang berkuda dan di mana saja Salomo menginginkan mendirikan sesuatu di Yerusalem atau di gunung Libanon atau di segenap negeri kekuasaannya. “

1 Raja-raja 10 mengisahkan tentang tahta Salomo yang terbuat dari gading berlapis emas ; kapal-kapalnya telah berlayar ke pelabuhan-pelabuhan yang jauh, lalu kembali dengan logam mulia, burung merak dank kera; dan betapa perak itu begitu banyaknya bagaikan batu-batu di Yerusalem. Seluruh dunia berusaha untuk mendengarkan hikmat Tuhan yang telah ditaruh didalam hati Salomo. Tidak pernah ada seorang rajapun yang dapat menyamai Salomo – sebelum maupun sesudahnya. Tidak pernah ada raja di dunia ini yang pernah memiliki seluruh keberuntungan duniawi yang dimilikinya.

Namun, akhir kisah kehidupan Salomo tidaklah menyenangkan. Isteri-isteri Salomo yang berasal dari negeri-negeri asing itu telah memalingkan hati Salomo dari Tuhan sepenuhnya. (1 Raja-raja 11:1-6). Tidak seperti ayahnya Daud, Salomo bukanlah seorang yang dekat di hati Tuhan. Dahulu Daud adalah seorang penjinah dan pembunuh , tetapi jauh di lubuk hatinya, dia sungguh ingin menyenangkan hati Tuhan.

Salomo di dalam segala kemegahannya, memiliki kelemahan-keleman karakter, yang menyebabkan kerajaannya pecah menjadi dua. Dai juga membawa berhala-berhala ke dalam negerinya. Kutuk karena perbuatannya itu tidak tidak dapat dihilangkan sampai ratusan tahun lamanya.

Pelajaran dari semuanya ini tidak sulit. Hikmat saja tidaklah cukup. Salomo memiliki lebih banyan hikmat daripada Daud, tetapi tiga ratus tahun kemudian, dunia mengatakan bahwa sang ayah itu lebih besar dibandingkan puteranya.
Daud memiliki banyak kelemahan, tetapi bagaimanapun juga dia memiliki hati yang rindu mengenal Tuhan.

Salomo memiliki segalanya dari sudut pandang duniawi, tetapi pada akhirnya semua kekayan itu tidak berarti karena Salomo tidak memiliki sesuatu yang terpenting dalam dirinya. Hikmat Salomo memberinya segala kemegahan , tetapi hikmatnya itu tidak dapat mencegahnya dari perbuatan menabur benih kehancurannya sendiri.
Memiliki segalanya itu tidaklah berarti, jika Tuhan tidak menjadi yang terutama di dalam hati Anda.

Doa;
“Bapa, beri aku hati yang sepenuhnya mengabdi kepadaMu. Amin.”

Sumber: Something New Under the Sun by Ray Pritchard

No comments:

Post a Comment